MENYIKAPI REALITAS PENGINJILAN HKBP
PENDAHULUAN
Istilah
penginjilan sudah menjadi satu istilah yang umum dan erat hubungannya dengan
kehidupan gereja disepanjang zaman. Dalam konteks masa kini, beberapa gereja
menanggapi penginjilan sebagai satu tugas yang dilakukan melalui bersaksi
kepada orang-orang yang ditemuinya. Beberapa gereja menanggapi penginjilan
sebagai satu tugas dari anggota tertentu saja, dan sementara di HKBP konteks
penginjilan merupakan pendewasaan iman orang-orang yang datang kepada gereja.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia kata “tugas” didefinisikan sebagai: (- kewajiban), sesuatu yang wajib
dikerjakan atau yang ditentukan untuk dilakukan; suruhan (perintah) untuk
melakukan sesuatu; fungsi (jabatan), sedangkan kata “esensial” dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia didefinisikan: perlu
sekali; penting; hakiki; harus ada. Dari pengertian kata “tugas” dan kata “esensial”
tersebut, maka penginjilan sebagai salah satu tugas esensial gereja adalah satu
kewajiban, atau sesuatu yang wajib dikerjakan, dan yang ditentukan untuk
dilakukan oleh gereja.
PENGERTIAN PENGINJILAN SECARA ETIMOLOGIS.
Dalam Alkitab, baik dalam kitab-kitab Perjanjian
Baru mau pun dalam kitab-kitab Perjanjian Lama, kata “penginjilan” tidak
ditemukan secara hurufiah. Pada hakikatnya kata ini berasal dari bahasa Yunani,
yaitu “eύaggeliξω” dibaca “evanggeliso”
artinya: “mengumumkan, memberitakan, atau membawa kabar baik,
dan “memproklamasikan Injil atau menjadi pembawa kabar baik di dalam Yesus”
Dalam konteks aslinya kata “evanggeliso”
merupakan satu istilah yang dipakai dalam kemiliteran Yunani. Kata
ini memiliki arti “upah yang diberikan kepada pembawa berita kemenangan dari
medan tempur, dan atau berita kemenangan itu
sendiri.” Kemudian orang Kristen menggunakan kata “evanggeliso”
untuk menjelaskan “berita” tentang pengorbanan dan atau karya Yesus Kristus.
Kata “evanggeliso” sinonim
dengan kata “κερισσω” dibaca “kerysso.” Kata
ini pada mulanya adalah satu istilah yang dipakai untuk seorang utusan resmi
(utusan itu disebut “Kerux”) yang menyampaikan pengumuman dari
raja. Kata ini dalam bahasa Yunani memiliki arti mengumumkan sebagai seorang
bentara, atau memproklamasikan kabar baik. Pengumuman tersebut pada hakikatnya
sangat penting, sehingga tidak dapat dibantah atau ditunda.
Kitab Perjanjian Lama menggunakan kata yang
paralel dengan “kerysso” yaitu “qầrầ,”yang artinya
“berseru.” Dalam kitab Septuaginta (LXX) kata “kerysso” dipakai
lebih dari 30 kali, baik dalam arti sekular tentang pengumuman resmi raja-raja,
maupun dalam arti agamawi tentang pengucapan kenabian (Yes 61:1; Yoel 1:14; Zak
9:9).[10]Sedangkan
dalam kitab-kitab Perjanjian Baru kata “kerysso” dipakai
sebanyak 60 kali.[11]
Dalam kitab-kitab Perjanjian Baru digunakan kata
lain yang berhubungan dengan penginjilan seperti kata “διδασχω”
dibaca “didasko” artinya mengajar, atau mengajarkan.[12]Tuhan
Yesus sering menggunakan penginjilan dengan cara ini, contoh penggunaannya
dicatat dalam Matius 10: 7-15; 4: 23; 7: 28; 9:35; Markus 1:21; 6:6; Lukas 10:
4-12. Kata kedua yaitu: “μαρτυρεω” dibaca “martureo”
artinya bersaksi, atau menyampaikan kesaksian berdasarkan apa yang
dialami. Penginjilan dengan cara ini juga dipakai oleh para rasul (Kis 2:
40).
Penginjilan
berasal dari kata Yunani “Evangelion” memiliki arti kabar baik atau penyampaian
kabar baik. Dalam bahasa Inggris “Evangelism” artinya pekerjaan memberikan
injil. Pengijilan adalah suatu kesaksian
membawa kabar baik (Karya Keselamatan di dalam Yesus Kristus) dalam kuasa Roh
Kudus kepada semua orang, terkhusus yang belum mengenal Yesus Kristus dengan
tujuan agar mereka diselamatkan dan menjadi murid Yesus Kristus.
Penginjilan
adalah tugas dan tanggungjawab setiap orang yang sudah menjadi murid Yesus dan
menerima Roh Kudus didalam hidupnya. Matius 28:19-29, “ Karena itu pergilah,
jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertaimu kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman. Misi
menurut Amanat Agung dalam Matius 28 : 18-20 yang akan diberikan
judul “Misi Gereja Adalah
Penginjilan Kepada Semua Orang”. Masa kini, gereja tinggal memelihara
dan memupuk jemaat hasil dari penginjilan yang lama, sangat sedikit sekali
gereja yang mengutus pendeta atau penginjil ( missioner ) ke daerah-daerah yang
benar-benar baru untuk memberitakan Injil atau melaksanakan misi seperti
perintah yang disampaikan oleh Yesus dalam Amanat Agung. Menginjil ialah
memberitakan Kabar Baik yang mencakup segenap daya upaya gereja dalam rangka
memberitakan tentang kasih Allah, tentang dosa manusia yang kemudian melalui
kematian Kristus beroleh pengampunan dengan menerima Dia sebagai Juruselamat.
Penginjilan adalah berita anugerah bahwa ada pengampunan dosa oleh Allah
melalui Yesus yang mati di kayu salib. Tugas
gereja yang merupakan sebagai sarana penginjilan ini, diharapkan bisa dilaksanakan
dengan seefektif mungkin agar mencapai sasaran dan tujuan yang telah disebutkan
dalam Amanat Agung tersebut. Tugas gereja ialah pergi untuk membaptiskan dan
mengajarkan kepada setiap orang, setiap suku bangsa dibumi tentang kasih Yesus
yang tidak ingin ada satupun dari umat-Nya yang terhilang dari kawananannya.
REALITAS
PENGINJILAN HKBP
I.
PELAYANAN BIRO ZENDING-PI HKBP
Berangkat dari “Amanat Agung Yesus Kristus” sebagai
Visi Biro Zending- PI HKBP. Ini plakat abadi resminya : I. Beritakan Injil ke seluruh makluk. II. Jadikan semua bangsa
muridKu. III. Baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. IV. Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
KUperintahkan kepadamu. V. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman (Mateus 8 : 19
– 20 ; Markus 16 : 15). Maka Biro Zending
– PI HKBP
melaksananakan Misi melalui Pelayanan yang terbagi kedalam 3 bagian besar yaitu :
A.
ZENDING
EKSTERNAL
Zending
Eksternal merupakan bentuk pelayanan Pekabaran Injil ke luar kepada suku-suku
yang baru atau belum percaya kepada TUHAN. Divisi Zending Eksternal ini
melaksanakan beberapa bagian pelayanan, antara lain:
1.
Pelayanan
: Memandirikan Pos Zending PI bagi
wilayah yang sudah berusia
minimal 20 tahun.
Sasaran 1 : Berdirinya 4 Ressort khusus Zending di Distrik XXII
Riau dan Sumbagsel:
1.
HKBP Persiapan Resort Khusus PKPE Pulau Enggano,
2.
HKBP Persiapan Resort Khusus Kacak Pulau Rupat-Riau Pesisir,
3. HKBP Persiapan Resort Khusus DIRGA GKJ
Trans. Pasir Pangaraian- Riau,
4. HKBP Persiapan Resort Khusus MEGA Transmigrasi
Indragiri Air Molek, Pelelawan-Riau)
Kegiatan:1.
Mengadakan pertemuan bersama Praeses Distrik XXII Riau dan Distrik XV Sumbagsel
mendiskusikan dan menyepakati tentang Ressort Khusus/binaan di distrik tersebut
dan memohon pimpinan Pusat Ephorus HKBP menerbitkan SK Ressort khusus tersebut
2. Memberlakukan SK dimaksud terhadap
wilayah yang di mandirikan.
3. Pengadaan penerjemahan Alkitab bahasa
Indonesia ke bahasa daerah (bhs. Enggano, Bhs. Akit)
4.
Memperlengkapi pemenuhan ketentuan administrasi dan yang berkaitan.
2.
Pelayanan : Menjajaki
kembali daerah Zending melalui pengutusan/pendampingan
dan pembekalan ke pos-pos yang gagal dilayani dan atau mendirikan pos-pos yang
baru.( dengan baptisan dewasa atau menghimpun jemaat ter”serak”)
Sasaran 2 :
Membuka daerah Zending yang baru.
Kegiatan : 1. Mengadakan survei kedaerah yang mau di
jajaki oleh Zending (Riau, Bengkalis/ Siak/ Meranti-Kepulauan Riau/Batam,
sekitarnya).
2.
Menjajaki kembali daerah Zending dan
mengurus/mendampingi pos-pos yang gagal (Sumatera Utara, Riau dan
Jambi/Sumbagsel).
3.
Mengadakan pelatihan persiapan
penjelajahan/observasi daerah Zending yang baru.
4.
Merekrut petugas lapangan dan membentuk
tim Zending (Pelayan, Guru, Pengusaha dan karyawan) sebagai ‘contact person’
dan ‘konviner Tim’.
5.
Menjangkau suku-suku yang belum
dijangkau sebelumnya.
6.
Menghimpunkan Jemaat ter”serak” ( di
Perkebunan-perkebunan baru dan area kehutanan)
3.
Pelayanan :
Retreat Praktisi keluarga dan Pembekalan berzending kreatif
Sasaran 3 : Membangun persekutuan/persaudaraan dan
koordinasi pelayanan.
Kegiatan :
1. Pemberdayaan di bidang khotbah
Penggembalaan dan Pengmas
2.
Mengadakaan seminar/lokakarya misi
kreatif.
3.
Pelatihan praktek berzending modern dan
Konvensional
4.
Wisata Rohani (study banding)
4.
Pelayanan : Peningkatan mutu Evangelisasi
Sasaran 4 :
Mempersiapkan praktisi Zending lama dan baru yang memadai : tepat guna, tepat
waktu dan tepat kondisi.
Kegiatan : 1. Mengadakan KKR dan pemutaran
Film sebagai upaya penyebaran Injil. Latihan/praktek keterampilan praktisi
Zending dalam hal audiovisual dan zending “door to door service”
2.
Mengadakan dan memberikan bantuan buku bacaan Rohani yang berkaitan dengan
pelayanan.
3. Lokakarya keterampilan dan kepekaan media (peliputan/editing laporan dan keterampilan sosial
ekonomi)
5.
Pelayanan :
Beasiswa
Sasaran 5 :
Meningkatkan SDM Praktisi Zending dari anak-anak/Remaja/Pemuda jemaat Zending.
Kegiatan : 1.
Mencari dan memotivasi remaja/pemuda wilayah zending ikut program
beasiswa
2.
Mencari aleale menetap dan insidentil Zending untuk mendukung program beasiswa.
3.
Memberikan beasiswa kepada anak-anak Zending mulai dari tingkat SMP s/d
Perguruan Tinggi (sebagian dan atau keseluruhan biaya) minimal untuk 20 orang
maksimal 30 orang.
4.
Mengembalakan dan mengarahkan anak-anak Beasiswa “harus” kembali memajukan kampung halamannya di Zending,
setelah menyelesaikan studi dengan baik.
B.
ZENDING
INTERNAL.
Zending Internal
adalah penginjilan yang dilakukan kedalam, pemberdayaan dan pendewasaan serta
peneguhan iman. Divisi Zending Internal ini melaksanakan beberapa bagian
pelayanan, antara lain:
1.
Pelayanan :
Mengelola dan Menerbitkan Berita Zending/Booklet Zending
Sasaran :
Tersebarluasnya informasi komunikasi dan penggalangan dana serta kerjasama
kemitraan ke dua dari Aleale Zending
Kegiatan :
1. Pengadaan Berita Zending
triwulan
2.
Pengadaan brosur sesuai kebutuhan ( 2x thn)
2.
Pelayanan :
Bulan Zending HKBP tingkat Resort, Jemaat dan Distrik
Sasaran : Mengeratkan hubungan
Biro Zending-PI HKBP dengan Ressort atau Jemaat
Kegiatan : 1. Penjemaatan
2.
Penggalangan doa, sarana dan dana
3.
Mempermanentkan organisasi Aleale Zending setempat.
3.
Pelayanan :
Mengadakan perayaan Ulang tahun Zending –
PI HKBP dan Bulan Zending HKBP (1899-2017)
Sasaran : Membangkitkan semangat penginjilan/Zending
berbasis jemaat.
Kegiatan : 1.
Mengadakan/menggelar seminar lokakarya dan diskusi/konsultasi Zending.
2.
Lomba Gelar Anak Berzending Sejak Dini
(ABSD-HKBP)
3.
Ibadah syukuran, Perayaan dan makan
bersama.
4.
Pelayanan
: Penugasan Pelayan Kantor ke
lapangan Zending-PI HKBP
Sasaran
: Membangkitkan semangat pelayanan yang
lebih bervariasi di wilayah Zending-PI HKBP
Kegiatan : 1. Membantu Pelayanan para pelayan yang di
lapangan
2. Membantu upaya pemandirian wilayah
3. Observasi pelayanan Pendidikan dan Kesehatan
5.
Pelayanan : Penerjemahan Buku-buku Rohani
kedalam bahasa lokal
Sasaran 10 : Mempermudah jemaat Zending untuk
memahami firman Tuhan
Kegiatan : 1.
Melanjutkan hubungan kerjasama Zending-PI Pulau Enggano dengan LAI,
menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa
Enggano
2. Mengkordinasikan Jemaat Zending wilayah
Trans Pasir Pangaraian menterjemahkan bagian Agenda dan Kidung Jemaat ke dalam
bahasa Jawa
3.
Mengkordinasikan (lanjutan) Jemaat Zending wilayah Pulau Rupat dalam
menterjemahkan Injil Matius, Ringkasan Perjanjian Lama dan Ringkasan Perjanjian
Baru ke dalam bahasa Akit.
6.
Pelayanan :
Up-Grade Tim secara periodik (Bulan/Tribulan)
Sasaran :
Merawat dan mengembangkan Persekutuan sebagai saksi mahacitra Sekolah Minggu,
ABSD HKBP
Kegiatan : 1. Up-Grade khusus dan umum
2. Pembentukan Tim Evangelisasi Cilik
7.
Pelayanan :
Pelatihan PI Pribadi (sifatnya multiplikasi)
Sasaran
: Memperlengkapi warga/majelis gereja
untuk menjadi jemaat yang missioner.
Kegiatan : 1. Pelatihan penginjilan dengan melengkapi
jemaat memahami, mengkhayati dan menyaksikan
Injil dengan benar.
2.
Melatih warga/majelis ber – PI
Pribadi. Sebanyak 40-120 orang (1-3 angkatan)
8.
Pelayanan :
Pelatihan trainer dan Teacher (Menjadikan Pelatih dan Guru).
Sasaran : Meningkatkan mutu pengajar yang cakap dan
terampil dalam pelayanan penginjilan pribadi
Kegiatan : 1. Mengadakan pelatihan teacher pada
jemaat yang telah mengikuti pelatihan trainer.
2. Membentuk Tim Pelatih yang cukup mendukung
pelayanan ber-PI. (1-3 tim)
9.
Pelayanan :
Memantapkan kemitraan Kepelayanan berkesaksian/bermaturia
Sasaran 13 : Memperlengkapi, membangun dan memberdayakan warga jemaat
kelompok dan pribadi untuk berzending
Kegiatan : 1. Mengadakan KKR/ibadah kontekstual (1kali)
di setiap kategorial Bapak, Ibu, Pemuda-pemudi dan Sekolah Minggu.
2. Mengadakan
PA (Pengaktualisasian Alkitab) Pemuda/seminar Okultisme dan pelayanan
Remaja/Pemuda bersaksi di Masa Pancaroba (2-3 SMU/SMK di P.Siantar dan
sekitarnya)
3. Mengadakan
perkunjungan motivasi dan pelatihan ke Warga Binaan LP (Lembaga
Pemasyarakatan), rumah sakit, kompleks kost/asrama.
10. Pelayanan : Peringatan Hari Reformasi Gereja
Protestan
Sasaran
: Meningkatkan Swadaya Pelayan Gereja
Kegiatan : 1.
Seminar Reformasi Martin Luther
2. Diskusi dan Pertemuan dengan Seluruh Praktisi dan Aktivis Zending
3. Kebaktian Kebangkitan Rohani
C. KOLPORTASE
Kolportase adalah pelayanan biro Zending
– Pekabaran Injil dalam bentuk penyediaan buku-buku dalam pelayanan gereja.
Kolportase ini melaksanakan beberapa bagian pelayanan, antara lain:
1.
Pengadaan buku bacaan rohani dan bacaan umum
2.
Menjual souvenir Kristen seperti VCD/DVD, Film, Lagu
Rohani, dan lain sebagainya
3.
Pengembangan sarana
III. PERGUMULAN
1.
– Kurangnya tenaga Pelayan yang mau melayani di Biro
Zending-PI HKBP karena Pelayanan di dalam Biro Zending HKBP memerlukan daya
yang besar
2.
– Kurangnya perhatian HKBP terhadap Tugas
panggilan gereja yakni berMarturia
3.
– Sulitnya membantu Pelayanan Lapangan mencarikan
sarana-prasarana untuk operasional dilapangan.
PENUTUP
Ingat terus pesan Agung Tuhan Yesus ini “Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu
dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak
dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala
sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28 :
19 – 20). Dan Firman pembakar semangat sekaligus batu pengukur motivasi masing
– masing Praktisi Zending – PI ini : “Karena jika aku memberitakan Injil, aku
tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan
bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau andaikata aku
melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi
karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu
adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku. Kalau
demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil
tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai
pemberita Injil.” (I Korintus 9 : 16 – 18). Renungkan, camkanlah dan
Praktekkanlah semua itu ini. Yang selalu setia berbuah demi pemuliaan nama
Tuhan Trinitas dan sukacita Jemaat dan PelayanNya. Oleh karena itu, mari
lengkapilah motivasimu dengan Firman Tuhan “Bersukacitalah
dalam Tuhan, sekali lagi kukatakan bersukacitalah” (Filipi 4 : 4). Terus
ingat dan segarkan motto Zending – PI
HKBP ini ya! Ayo jangkaulah
suku-suku, bawa kepada Yesus Kristus. Temui dan bawa pulang setiap yang salah
jalan iman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar